Ustaz Toto Tasmara
Ingin aku mengetuk pintu hatimu, betapa baginda Rasululullah SAW bersabda, "Allah memiliki 100 rahmat, 99 ditahan-Nya dan yang satu disebarkannya di muka bumi, sehingga seekor kijang mampu mengangkat kakinya untuk menyusui anak-anaknya." Karenanya, mereka yang dengan rasa haru penuh cinta, melindungi dan menyayangi ciptaan-Nya, niscaya akan disayangi Allah. Rasululah SAW bersabda, "Barang siapa yang menyayangi yang di bumi, ia akan disayangi oleh yang di langit."
Demi keagungan sifat-Nya yang Maharahman, siapa pun yang sangat peduli pada keselamatan ekologi, berbuat adil,menjauhi kezaliman, teguh dengan amanah, dan dengan sukacita menebar kasih sayang, serta melindungi makhluk ciptaan-Nya. Niscaya Allah akan menolongnya walaupun mereka itu kafir. Sebaliknya, Allah tidak akan menolong orang yang berbuat zalim, khianat, dan membuat kerusakan di muka bumi, walaupun mereka mengaku Islam. Bukankah petunjuk-Nya berlaku universal untuk semua manusia?
Maka, renungkanlah firman Allah, "... berbuatlah kebaikan (ihsan) dan janganlah membuat kerusakan (fasad), karena sesungguhnya Allah tidak mencintai orang yang membuat kerusakan." (QS 28: 77).
Masih adakah ruang batin walau sejenak untuk merenungkan misi suci Rasulullah yang selalu menampakkan wajah menyejukkan, menerangi jiwa resah nan gelisah, senantiasa menebarkan salam penuh marhamah? Dengan keteladanan akhlaknya, Rasulullah SAW senantiasa menjadi cahaya penerang kehidupan. Maaf yang diberikannya, lebih cepat daripada panah yang melesat dari busurnya.
Tetapi, ketika kuraba denyut kehidupan, jiwaku merintih menyayat hati semakin pedih. Lihatlah, betapa masih saja ada di antara kita yang batinnya tidak diterangi cahaya ilmu. Menjawab tantangan zaman dengan wajah penuh amarah. Memperalat agama untuk kepentingan egois dan hawa nafsu. Dan, kemudian menampakkan dirinya sebagai tuhan-tuhan kecil seraya menepuk dada, seakan dirinyalah yang paling berhak menghakimi. Padahal, Allah berfirman, "Karena rahmat dari Allah, hendaklah kamu berlaku lemah lembut. Janganlah berlaku kasar, karena bila engkau bersikap kasar niscaya mereka akan melarikan diri darimu, maka maafkan dan mohonkan ampun bagi mereka. ( QS Ali Imran [3]: 159 ).
Sikap kasih sayang penuh pemaafan adalah cahaya langit penghias iman yang mahamulia. Bahkan, Allah mengetuk dhamir kita yang paling dalam. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat pada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS al-Maidah [5]: 8).
Lantas, bahasa apakah gerangan yang paling membekas untuk merayu manusia agar menampakkan wajah rembulan, seraya tangannya mengacungkan panji-panji kemanusiaan yang bersulamkan benang-benang cinta dan kasih sayang?
Sumber : http://republika.co.id:8080/koran/25
SELALU CERIA..................
SHOLEH,JUJUR,CERDAS,KREATIF DAN BERAKHLAK ISLAMI
SHOLEH,JUJUR,CERDAS,KREATIF DAN BERAKHLAK ISLAMI
PROFIL
- INFO (5)
- KEGIATAN SISWA (2)
Selasa, 01 November 2011
Tokoh Ilmuwan Muslim
Al-Biruni
Abu Raihan Al-Biruni (juga, Biruni, Al Biruni) (15 September 973 – 13 Desember 1048) (Persia: ابوریحان بیرونی ; Arab: أبو الريحان البيروني) merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan.
Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.
Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma’mun Khawarazmshah. Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara ke India dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani beliau dalam ketenteraannya di sana, mempelajari bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku mengenainya. Dia juga menguasai beberapa bahasa diantaranya bahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber, bahasa Sansekerta.
Karya
Al-Biruni menulis banyak buku dalam bahasa Persia (bahasa ibunya) dan bahasa Arab.
Berikut karya-karya Al-Biruni ialah:
Ketika berusia 17 tahun, dia meneliti garis lintang bagi Kath, Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksima matahari.
Ketika berusia 22, dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi peta, “Kartografi“, yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada bidang datar.
Ketika berusia 27, dia telah menulis buku berjudul “Kronologi” yang merujuk kepada hasil kerja lain yang dihasilkan oleh beliau (sekarang tiada lagi) termasuk sebuah buku tentang astrolab, sebuah buku tentang sistem desimal, 4 buku tentang pengkajian bintang, dan 2 buku tentang sejarah.
Beliau membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat pada abad ke 16).
Tokoh-Tokoh Islam dalam Ilmu Pengetahuan
Pada zaman Nabi Muhammad, beliau sangat intens berdakwah dengan dua aspek, yaitu agama dan ilmu pengetahuan. Masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah saja, tetapi juga menjadi tempat menimba ilmu pada zaman Nabi bahkan hingga sekarang. Mulai abad keempat hijriyah telah dibangun ruang khusus untuk belajar yang menyatu dengan Masjid, juga dibangun tempat penampungan para pelajar semacam asrama, pesantren atau boarding school.
Tahun 245 H di kota Fez, Maroko dibangun masjid besar yang tak hanya menjadi tempat ibadah tetapi menjadi tempat menuntut ilmu yang dihadiri mahasiswa dari banyak negara. Tak hanya belajar Tafsir, Hadits dan Fiqih tetapi juga Matematika, Astronomi dan Geografi. Masjid tsb. akhirnya terkenal sebagai Universitas Qairawan, universitas pertama yang mengadakan studi ilmu dari berbagai bidang.
Catatan sejarah mengatakan sepuluh mahasiswa non muslim menjadi alumni universitas tersebut. Salah satunya Galbart, seorang Pastur yang akhirnya menjadi Paus Silvester II. Dialah orang yang pertama kali memasukkan angka Arab ke Eropa dan menerjemahkan setiap ilmu yang ditulis umat Islam. Dia juga yang mensponsori Amandemen Undang-Undang Romawi dan disesuaikan dengan Syari’at Islam. Puncak dari kemajuan Islam adalah pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid dan putranya Al-Makmun. Pada masa itulah pertama kalinya berdiri Baitul Hikmah (Lembaga Ilmu Pengetahuan).
Itulah sekelumit sejarah peradaban Islam. Kita tentu ingin mengetahui siapakah orang-orang yang ahli tersebut. Mari kita lihat siapa sajakah mereka…
Ibnu Sina
Nama lengkap beliau adalah Abu Ali Al-Husaini ibn Abdullah bin Sina. Sarjana-sarjana Barat sangat mengenal beliau dan menyebutnya dengan Avicena. Ketika masih kecil beliau telah Hafal Al-Qur’an, menguasai ilmu grammar bahasa Arab (Nahwu – Shorof) serta mendalami ilmu Fiqih. Ia belajar ilmu Mantik pada seorang guru filsafat, bahkan gurunya terkejut karena kecerdasan beliau.
Pada usia 17 tahun, beliau telah menguasai semua ilmu kedokteran melebihi siapapun. Karena itulah beliau akhirnya diangkat menjadi konsultan dokter yang praktik saat itu. Ibnu Sina terkenal sebagai Bapak Kedokteran Dunia. Bukunya yang terkenal yaitu Qanun Fit-Thiib (Dasar-Dasar Ilmu Kedokteran) yang menjadi rujukan utama saat itu.
Ibnu Rusyd
Nama aslinya adalah Abdul Wahid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd. Di Barat beliau dikenal dengan nama Averus. Beliau belajar Matematika, Astronomi, Filsafat dan Kedokteran antara lain pada Ibnu Basykawal, Ibnu Massaroh dan Abu Ja’far Harun. Karyanya Al-Kulliyat telah diterjemahkan ke pelbagai bahasa. Karena kepandaiannya beliau diangkat sebagai dokter pribadi seorang Khalifah di Maroko.
Ar-Razi
Bernama lengkap Abu Bakar Muhammad ibn Zakaria Ar-Razi. Di dunia Barat beliau dukenal dengan nama Rhazes. Beliau terkenal sebagai dokter pertama dalam pengobatan ilmu jiwa, yaitu pengobatan yang dilakukan dengan memberi sugesti bagi penderita psikosomatis (gangguan emosi dan mental).
Al-Khowarizmi
Beliau adalah bapak Aljabar. Karyanya yang terkenal yaitu Kitab Al-Jabru wal Muqabbala. Dari buku ini kita mengenal ilmu Aljabar yang diajarkan di pelbagai sekolah di dunia termasuk di Indonesia. Beliau juga yang menemukan angka nol. Di Barat beliau dikenal dengan nama Alghorizm. Nama beliau diabadikan menjadi nama sebuah ilmu matematika yang disebut Algoritma.
Jamsyid Giatsuddin Al-Kasyri
Beliau hidup pada abad ke-17. Beliau adalah ulama’ yang sangat pandai dalam hal agama dan ilmu pengetahuan. Beliau adalah seorang Professor dalam bidang Matematika dan Astronomi di Universitas Samarkand. Beliaulah peletak dasar aritmatika yang dilakukan atas dasar slide rule yang dianggap sebagai penemuan ilmiah paling penting dalam matematika pada abad kini. Buku karangannya yang terkenal yaitu Makhutu Miftahil Hisab.
As-Simay
As-Simay adalah seorang yang ahli dalam bidang Biologi. Salah satu buku hasil karya beliau yang terkenal adalah Kitabun Nabati was Syujjar. Buku ini mengupas masalah biologi, terutama bidang tumbuh-tumbuhan dan pepohonan.
Ibnul Awwan
Ibnu Awwan adalah seorang yang ahli dalam bidang pertanian. Bukunya yang terkenal yaitu Al-Fallah.
Al-Jahiz
Al-Jahiz adalah seorang yang ahli dalam bidang biologi, khususnya bidang ilmu hewan. Karyanya yang terkenal adalah Al-Hayawan.
Sabit bin Qurrah Al-Hirany
Beliau seorang yang ahli dalam bidang matematika. Karyanya yang terkenal antara lain Kitab Hisabul Ahillah dan Kitabul ‘Adad.
Ibnu Haitsam
Beliau juga termasuk orang yang ahli dalam matematika. Kitab karangannya yang terkenal adalah Kitab Qaulun fi Halli Masalatil ‘Adadiyah, Muqaddimah Dalilul Musaba, dan Ta’liqun fil Jabr.
Abu Abdillah Al-Qazwani
Dilahirkan pada abad ke-7 Hijriyah. Beliau adalah seorang ulama’ yang ahli dalam bidang sejarah. Kitab yang dikarangnya, Asarul Bilad wa Akhbarul Bilad adalah kitab terbaik pada masanya.
Abu Ar-Raihan Al-Bairuni
Beliau telah menyusun Kitab Al-Atsar Al-Baqiah yang merupakan kitab pertama di dunia yang meneliti tentang sejarah, perbedaan bulan, tahun, penanggalan, sebab, dan cara mengistinbatkannya. Kitab lain yang terkenal adalah Tahqiqu lil Hindi min Ma’qulah Maqbulatun fi ‘Aqli au Marzulah. dianggap sebagai kitab yang mengadakan studi tentang India secara lengkap. Di dalamnya dijelaskan sifat-sifat alamnya, tanahnya, cuacanya, adat penduduknya, pertumbuhannya dan asal-usulnya.
Merekalah diantara tokoh-tokoh Islam lain yang juga memberi sumbangsih besar bagi ilmu pengetahuan, dan nama mereka tercatat dalam tinta emas sejarah. Karena itu bersemangatlah dalam belajar dan bekerja untuk menghasilkan yang terbaik bagi nusa, bangsa dan agama. Firman Allah :
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Mujadilah : 11)
Share this:
Abu Raihan Al-Biruni (juga, Biruni, Al Biruni) (15 September 973 – 13 Desember 1048) (Persia: ابوریحان بیرونی ; Arab: أبو الريحان البيروني) merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan.
Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.
Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma’mun Khawarazmshah. Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara ke India dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani beliau dalam ketenteraannya di sana, mempelajari bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku mengenainya. Dia juga menguasai beberapa bahasa diantaranya bahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber, bahasa Sansekerta.
Karya
Al-Biruni menulis banyak buku dalam bahasa Persia (bahasa ibunya) dan bahasa Arab.
Berikut karya-karya Al-Biruni ialah:
Ketika berusia 17 tahun, dia meneliti garis lintang bagi Kath, Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksima matahari.
Ketika berusia 22, dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi peta, “Kartografi“, yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada bidang datar.
Ketika berusia 27, dia telah menulis buku berjudul “Kronologi” yang merujuk kepada hasil kerja lain yang dihasilkan oleh beliau (sekarang tiada lagi) termasuk sebuah buku tentang astrolab, sebuah buku tentang sistem desimal, 4 buku tentang pengkajian bintang, dan 2 buku tentang sejarah.
Beliau membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat pada abad ke 16).
Tokoh-Tokoh Islam dalam Ilmu Pengetahuan
Pada zaman Nabi Muhammad, beliau sangat intens berdakwah dengan dua aspek, yaitu agama dan ilmu pengetahuan. Masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah saja, tetapi juga menjadi tempat menimba ilmu pada zaman Nabi bahkan hingga sekarang. Mulai abad keempat hijriyah telah dibangun ruang khusus untuk belajar yang menyatu dengan Masjid, juga dibangun tempat penampungan para pelajar semacam asrama, pesantren atau boarding school.
Tahun 245 H di kota Fez, Maroko dibangun masjid besar yang tak hanya menjadi tempat ibadah tetapi menjadi tempat menuntut ilmu yang dihadiri mahasiswa dari banyak negara. Tak hanya belajar Tafsir, Hadits dan Fiqih tetapi juga Matematika, Astronomi dan Geografi. Masjid tsb. akhirnya terkenal sebagai Universitas Qairawan, universitas pertama yang mengadakan studi ilmu dari berbagai bidang.
Catatan sejarah mengatakan sepuluh mahasiswa non muslim menjadi alumni universitas tersebut. Salah satunya Galbart, seorang Pastur yang akhirnya menjadi Paus Silvester II. Dialah orang yang pertama kali memasukkan angka Arab ke Eropa dan menerjemahkan setiap ilmu yang ditulis umat Islam. Dia juga yang mensponsori Amandemen Undang-Undang Romawi dan disesuaikan dengan Syari’at Islam. Puncak dari kemajuan Islam adalah pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid dan putranya Al-Makmun. Pada masa itulah pertama kalinya berdiri Baitul Hikmah (Lembaga Ilmu Pengetahuan).
Itulah sekelumit sejarah peradaban Islam. Kita tentu ingin mengetahui siapakah orang-orang yang ahli tersebut. Mari kita lihat siapa sajakah mereka…
Ibnu Sina
Nama lengkap beliau adalah Abu Ali Al-Husaini ibn Abdullah bin Sina. Sarjana-sarjana Barat sangat mengenal beliau dan menyebutnya dengan Avicena. Ketika masih kecil beliau telah Hafal Al-Qur’an, menguasai ilmu grammar bahasa Arab (Nahwu – Shorof) serta mendalami ilmu Fiqih. Ia belajar ilmu Mantik pada seorang guru filsafat, bahkan gurunya terkejut karena kecerdasan beliau.
Pada usia 17 tahun, beliau telah menguasai semua ilmu kedokteran melebihi siapapun. Karena itulah beliau akhirnya diangkat menjadi konsultan dokter yang praktik saat itu. Ibnu Sina terkenal sebagai Bapak Kedokteran Dunia. Bukunya yang terkenal yaitu Qanun Fit-Thiib (Dasar-Dasar Ilmu Kedokteran) yang menjadi rujukan utama saat itu.
Ibnu Rusyd
Nama aslinya adalah Abdul Wahid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd. Di Barat beliau dikenal dengan nama Averus. Beliau belajar Matematika, Astronomi, Filsafat dan Kedokteran antara lain pada Ibnu Basykawal, Ibnu Massaroh dan Abu Ja’far Harun. Karyanya Al-Kulliyat telah diterjemahkan ke pelbagai bahasa. Karena kepandaiannya beliau diangkat sebagai dokter pribadi seorang Khalifah di Maroko.
Ar-Razi
Bernama lengkap Abu Bakar Muhammad ibn Zakaria Ar-Razi. Di dunia Barat beliau dukenal dengan nama Rhazes. Beliau terkenal sebagai dokter pertama dalam pengobatan ilmu jiwa, yaitu pengobatan yang dilakukan dengan memberi sugesti bagi penderita psikosomatis (gangguan emosi dan mental).
Al-Khowarizmi
Beliau adalah bapak Aljabar. Karyanya yang terkenal yaitu Kitab Al-Jabru wal Muqabbala. Dari buku ini kita mengenal ilmu Aljabar yang diajarkan di pelbagai sekolah di dunia termasuk di Indonesia. Beliau juga yang menemukan angka nol. Di Barat beliau dikenal dengan nama Alghorizm. Nama beliau diabadikan menjadi nama sebuah ilmu matematika yang disebut Algoritma.
Jamsyid Giatsuddin Al-Kasyri
Beliau hidup pada abad ke-17. Beliau adalah ulama’ yang sangat pandai dalam hal agama dan ilmu pengetahuan. Beliau adalah seorang Professor dalam bidang Matematika dan Astronomi di Universitas Samarkand. Beliaulah peletak dasar aritmatika yang dilakukan atas dasar slide rule yang dianggap sebagai penemuan ilmiah paling penting dalam matematika pada abad kini. Buku karangannya yang terkenal yaitu Makhutu Miftahil Hisab.
As-Simay
As-Simay adalah seorang yang ahli dalam bidang Biologi. Salah satu buku hasil karya beliau yang terkenal adalah Kitabun Nabati was Syujjar. Buku ini mengupas masalah biologi, terutama bidang tumbuh-tumbuhan dan pepohonan.
Ibnul Awwan
Ibnu Awwan adalah seorang yang ahli dalam bidang pertanian. Bukunya yang terkenal yaitu Al-Fallah.
Al-Jahiz
Al-Jahiz adalah seorang yang ahli dalam bidang biologi, khususnya bidang ilmu hewan. Karyanya yang terkenal adalah Al-Hayawan.
Sabit bin Qurrah Al-Hirany
Beliau seorang yang ahli dalam bidang matematika. Karyanya yang terkenal antara lain Kitab Hisabul Ahillah dan Kitabul ‘Adad.
Ibnu Haitsam
Beliau juga termasuk orang yang ahli dalam matematika. Kitab karangannya yang terkenal adalah Kitab Qaulun fi Halli Masalatil ‘Adadiyah, Muqaddimah Dalilul Musaba, dan Ta’liqun fil Jabr.
Abu Abdillah Al-Qazwani
Dilahirkan pada abad ke-7 Hijriyah. Beliau adalah seorang ulama’ yang ahli dalam bidang sejarah. Kitab yang dikarangnya, Asarul Bilad wa Akhbarul Bilad adalah kitab terbaik pada masanya.
Abu Ar-Raihan Al-Bairuni
Beliau telah menyusun Kitab Al-Atsar Al-Baqiah yang merupakan kitab pertama di dunia yang meneliti tentang sejarah, perbedaan bulan, tahun, penanggalan, sebab, dan cara mengistinbatkannya. Kitab lain yang terkenal adalah Tahqiqu lil Hindi min Ma’qulah Maqbulatun fi ‘Aqli au Marzulah. dianggap sebagai kitab yang mengadakan studi tentang India secara lengkap. Di dalamnya dijelaskan sifat-sifat alamnya, tanahnya, cuacanya, adat penduduknya, pertumbuhannya dan asal-usulnya.
Merekalah diantara tokoh-tokoh Islam lain yang juga memberi sumbangsih besar bagi ilmu pengetahuan, dan nama mereka tercatat dalam tinta emas sejarah. Karena itu bersemangatlah dalam belajar dan bekerja untuk menghasilkan yang terbaik bagi nusa, bangsa dan agama. Firman Allah :
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Mujadilah : 11)
Share this:
Langganan:
Postingan (Atom)